analisa pebandingan laporan keuangan

ANALISA PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN

BAB 3
ANALISA PEMBANDING LAPORAN KEUANGAN

          Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan.              Dalam menganalisa dan menilai posisi keuangan dan potensi atau kemajuan-kemajuan perusahaan, factor yang paling utama untuk mendapatkan perhatian oleh penganalisa yaitu :
1.      Likwiditas, adalah menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih
Kewajiban keuangan suatu perusahaan pada dasarnya dapat digolongkan menjadi dua:
a.       Kewajiban keuangan yang berhubungan dengan pihak luar perusahaan (kreditur)
b.      Kewajiban keuangan yang berhubungan dengan proses produksi (intern perusahaan)
2.      Solvabilitas, adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikwidasikan baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang
Dalam hubungannya antara likwiditas dan solvabilitas ada empat kemungkinan keadaan yang dapat dialami oleh perusahaan :
a.       Perusahaan yang likwid dan solvable
b.       Perusahaan yang likwid tetapi insolvable
c.       Perusahaan yang likwid dan insolvable
d.      Perusahaan yang likwid tetapi solvable
3.      Rentabilitas atau profitability, adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu
4.      Stabilitas usaha, adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahannya dengan stabilitas, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga atas hutang-hutangnya dan akhirnya membayar kembali hutang-hutang tersebut tepat pada waktunnya.
Prosedur Analisa
     Sebelum mengadakan analisa terhadap suatu laporan keuangan, penganalisa harus benar-benar memahami laporan keuangan tersebut. Penganalisa juga harus mempunyai kemampuan  atau kebijaksanaan yang cukup didalam mengambil suatu kesimpulan, disamping harus  memperhatikan dan mempertimbangkan perubahan-perubahan kondisi perusahaan juga harus mempertimbangkan perubahan tingkat harga-harga yang terjadi.
Dalam bab II dikatakan bahwa bentuk dan isi laporan keuangan tidak atau belum ada keseragaman diantara perusahaan-perusahaan industry maupun perdagangan, sehingga klasifikasi dari pos-pos yang ada dalam laporan keuangan suatu perusahaan akan berbeda-beda dengan perusahaan yang lain perbedaan-perbedaan ini mungkin disebabkan karena :
1.      Laporan tersebut disesuaikan dengan tekanan atau tujuan management atau maksud pengguna laporan tertentu. Misalnya  untuk tujuan intern atau untuk tujuan perencanaan pengawasan intern akan berbeda dengan laporan yang ditujukan untuk ketentuan penentuan pajak (kemungkinan adannya laba yang disembunyikan), juga akan berbeda dengan laporan yang ditujukan untuk para kreditor atau calon kreditor dimana untuk tujuan kredit ini akan ditonjolkan tingkat likwiditas, solvabilitas dan rentabilitas
2.      Perbedaan pendapat diantara mereka yang menyusun laporan tersebut. Misalnya perbedaan pendapat tentang besarnya suatu pengeluaran untuk reparasi atau perbaikan mesin yang harus dikapitalisir,taksiran umur dari suatu aktiva tetap dan lain-lain
3.      Perbedaan pengetahuan serta pengalaman daripada akuntan yang menyusun laporan, misalnya akuntan yang memperoleh pendidikan atau pengetahuan sistem akuntansi secara continentral (rekening stelse) dengan akuntan yang memperoleh pengetahuan akuntansinnya secara anglo saxon (accounting), maka bentuk atau susunan laporannya kan berbeda.
4.      Adannya kegagalan untuk mengetrapkan sebutan-sebutan (terminology) ataupun klasifikasi yang terbaru yang telah diterima umum atau lazim digunakan.
 Oleh karena itu sebelum mengadakan perhitungan-perhitungan, analisa dan interpretasi penganalisa harus mempelajari atau mereview secara menyeluruh dan kalau dianggap  perlu diadakan penyusunan kembali (recondtruction) dari data-data sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku dan tujuan analisa. Maksud  dari perlunnya mempelajari data secara menyeluruh ini adalah untuk meyakinkan pada penganalisa bahwa laporan itu sudah cukup jelas menggambarkan semua data keuangan yang relevant dan telah diterapkannya prosedur akuntansi maupun metode penilaian yang tepat, sehingga penganalisa akan betul-betul mendapatkan laporan keuangan yang dapat diperbandingkan ( comparable). Setelah kita mempelajari ataupun menyusun kembali laporan keuangan tersebut, kemudian mengadakan perhitungan-perhitungan, analisa dan interprestasi dengan menggunakan metode dan teknik analisa yang tepat sesuai dengan tujuan analisa.
Metode Dan Teknik Analisa
         Analisa-analisa laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau mempelajari dripada hubungan-hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Metode dan teknik analisa ( alat-alat analisa) digunakan untuk menentukan dan mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan, sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan dari masing-masing pos tersebut  bila diperbandingkan dengan laporan dari beberapa periode untuk satu perinnya, misalnya diperusahaan tertentu, atau diperbandingkan atau alat-alat pembanding lainnya, misalnya diperbandingkan dengan laporan keangan yang di budgetkan atau dengan laporan keuangan perusahaan lainnya.Tujuan dari setiap metode dan teknik analisa adalah untuk menyederhanakan data sehingga dapat lebih dimengerti. Pertama-tama penganalisa harus mengorganisir atau mengumpulkan data yang diperlukan, mengukur dan kemudian menganalisa dan menginterprestasikan sehingga data ini  menjadi lebih berarti.
     Ada dua metode analisa yang digunakan oleh setiap  penganalisa laporan keuangan, yaitu analisa horisontal dan analisa vertical. Analisa horizontal adalah analisa dengan mengadakan  pembandingan laporan keuangan untk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan diketahui perkembangannya. Metode horizontal ini disebut pula sebagai metode analisa dinamis. Analisa vertical yaitu apabila laporan keuangan yag dinamis hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan antara pos satu dengan pos  yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut., sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja. Analisa vertical ini disebut juga sebagai metode analisa yang statis karena kesimpulan yang dapat diperoleh hanya untuk periode  saja tanpa mengetahui perkembangannya.
   Teknik analisa yang biasa digunakan dalam analisa laporan keuangan adalah sebagai berikut :
1.      Analisa Perbandingan Laporan Keuangan, adalah metode dan teknik analisa dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih, dengan menunjuka   a. Data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah                                                                                    b. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah                                                                           c. Kenaikan atau penurunan dalam prosentase                                                                               d. Perbandingan yang dinyatakan dengan ratio                                                                              e. prosentase dari total                                                                                                                             Analisa dengan menggunakan metode ini akan dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi, dan perubahan mana yang memerlukan penelitian lebih lanjut.
2.      Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase (trend percentage analysis), adalah suatu meted atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah menunjukan tendensi tetap, naik atau bahkan turun
3.      Laporan dengan prosentase per komponen atau common size statement, adalah suatu metode analisa untuk mengetahui bprosentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivannya, juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan komposisi perongkosan yang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualnnya.
4.      Analisa sumber dan penggunan Modal kerja, adalah suatu analisa untuk mengetahui sumber-sember serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sumber-sumber serta  penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu
5.      Analisa sumber dan penggunaan kas (kas flow atatement analysis), adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu.
6.      Analisa ratio adalah , suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.
7.      Analisa perubahan laba kotor (gross profit analysis), adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaaan dari period eke periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dibudgetkan untuk periode tersebut.
8.      Analisa Break-Event, adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga belom memperoleh keuntungan. Dengan analisa break-event ini juga akan diketahui berbagai tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat penjualan.
Metode dan teknik analisa manapun yang diunakan  kesemuannya itu adalah, merupakan permulaan dari proses analisa yang diperlukan untuk menganalisa laporan keuangan, dan sertiap metode analisa mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk membuat data agar lebih dimengerti sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Analisa pembanding Laporan Keuangan
         Neraca menunjukan aktiva, hutang dan modal perusahaan pada saat tertentu, dengan demikian neraca yang diperbandingkan (comparative balane sheet) menunjukan aktiva, hutang serta modal perubahan pada dua tanggal atau lebih untuk suatu perusahaan, atau pada tanggal tertentu untuk dua perusahaan yang berbeda. Dengan memperbandingkan neraca untuk dua tanggal atau lebih akan dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi.          
       Perubahan-perubahan ini penting untuk diketahui sebab akan menunjukan sampai seberapa jauh menunjukan sampai seberapa jauh perkembangan keadaan keuangan perusahaan, dimana perubahan-perubahan di dalam neraca dalam suatu periode mungkin disebabkan karena :
1.      Laba atau rugi bersifat operasional maupun yang incidental
2.      Diperoleh aktiva baru maupun adannya perubahan modal aktiva
3.      Timbulnya atau lunasnya hutang maupun adannya perubahan bentuk hutang yang satu ke bentuk hutang yang lainnya.
4.      Pengeluaran atau pembayaran atau penarikan kembali modal sahan (adanya penambahan atau pengurangan modal)
        Laporan rugi laba menunjukan penghasilan-penghasilan yang diperoleh perusahaan, biaya-biaya yang  terjadi serta laba atau rugi netto sebagai hasil dari operasi perusahaan selama periode tertentu, sehingga laporan rugi laba yang diperbandingkan menunjukan penghasilan, biaya, laba, atau rugi netto dari hasil operasi perusahaan dalam dua periode atau lebih. Apabila laporan keuangan dianalisa dengan mengadakan pembandingan dari laporan-laporan selama beberapa period, maka analisa yang demikian dinmakan analisa horizontal atau analisa dinamis, sedangkan apabila laporan keuangan yang dinamis hanya meliputi satu periode saja  (hanya memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam satu laporan keuangan), analisa yang demikian itu desebut analisa vertical atau analisa statis.
        Dengan mengadakan atau menggunakan analisa yang dinamis akan diperoleh hasil analisa yang lebih memuaskan, karena dengan laporan keuangan yang diperbandingkan untuk beberapa periode akan diketahui sifat dan tendensi perubahan yang terjadi dalam perusahaan tersebut. Dalam metode analisa pembandingan ini dapat ditunjukan dalam :
a.       Data absolute atau jumlah-jumlah dalam rupiah
b.      Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah
c.       Kenaikan atau penurunan dalam prosentase
d.       Perbandingan yang dinyatakan dalam ratio
e.       Dinyatakan dalam prosentase dari total.
Keuntungan utama dapat diketahuinya pertambahan atau pengurangan ini adalah bahwa perubahan yang besar akan terlihat dengan jelas , dan dapat segera diadakan penyelidikan atau analisa lebih lanjut. Bentuk atau kolom-kolom yang diperbandingkan ntersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
1977
1978
Naik atau turun
 Rp. 1.000.000
Rp. 1.500.000
Rp. 500.000      50 %
Rp. 1.000.000
Rp.    500.000
Rp. 500.000      50 %
Rugi/laba
Rp. 1.000.000
Rp 1.000.000   100%
         -
Rp. 1.500.000
Rp. 1.500.000
         -
 Rp.   500.000
Rp. 500.000
Rp. 1.000.000
Rp. 1.500.000
Rp. 500.000
Rp. 1.000.000
Rp.    500.000
Rp. 1.500.000
     Tahun Pembanding
      Apabila laporan keuangan yang diperbandingkan terdiri dari dua neraca atau laporan rugi laba dari dua periode, atau  laporan rugi laba dari dua periode, atau antara neraca dan laporan rugi laba yang direncanakan (budget) dengan realisasinnya maka penentuan data pembandingnya tidak akan ditemukan kesulitan, yaitu bahwa data tahun sebelumnya atau data menurut budget yang digunakan sebagai pembanding. Tetapi kalau data/laporan keuangan yang diperbandingkan lebih dari dua periode atau tahun, maka yang digunakan sebagai tahun pembanding (tahun dasar).
  1. Tujuan Analisa
            Dalam menganalisa dan menilai posisi keuangan dan potensi atau kemajuan perusahaan, faktor yang paling utama untuk mendapatkan perhatian oleh penganalisa adalah :
  1. Likwiditas
Menunjukkan kemampuan suatu usaha perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi./kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Kebalikannya yaitu ilikwid atau perusahaan tidak dapat segera memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih.
Kewajiban keuangan suatu perusahaan pada dasarnya digolongkan menjadi 2 :
  1. Kemampuan keuangan yang berhubungan dengan pihak luar perusahaan (kreditur).disebut dengan likwiditas badan usaha.
  2. Kewajiban keuangan yang berhubungan dengan proses produksi (intern perusahaan)/ likwiditas perusahaan.
  1. Solvabilitas
Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikwidasikan baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Perusahaan dikatakan solvabilitas apabila perusahaan tersebut mempunyai aktiva / kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang. Ketika aktiva tidak cukup/ lebih kecil daripada jumlah hutangnya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan insolvabel.
Dalam hubungan antara likwiditas dan solvabilitas ada empat kemungkinan yang dapat dialami perusahaan :
  1. Perusahaan yang likwid dan solvabel
  2. Perusahaan yang likwid tetapi insolvabel
  3. Perusahaan yang illikwid dan insovabel
  4. Perusahaan yang illikwid tetapi solvable
Baik perusahaan yang insolvabel maupun yang illikwid menunjukkan keadaan keuangan yang kurang baik,karena keduanya pada suatu waktu akan menhadapi kesulitan keuangan. Perusahaan yang dilikwid akan segera mengalami kesulitan keuangan walaupun perusahaan tersebut dalam keadaan solvabel. Sebaliknya kalau perusahaan dalam keadaan insolvabel tetapi likwid tidak segera akan mengalami kesulitan keuangan, dan kesulitan keuangan baru timbul kalau perusahaan itu dibubarkan.
  1. Rentabilitas/profitability
Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Rentabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif. Dapat dibandingkan dengan laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva / jumlah modal perusahaan.
Modal dapat berupa modal sendiri dan dari kreditur (modal asing). Dengan adanya dua sumber modal tersebut, maka dapat dihitung dengan dua cara :
  1. Perbandingan antara laba usaha dengan seluruh modal yang digunakan  (modal sendiri dan modal asing) yang disebut dengan rentabilitas ekonomi
  2. Perbandingan antara laba yang tersedia untuk pemilik perusahaan dengan jumlah modal sendiri yang dimasukka oleh pemilik perusahaan tersebut. Yang disebut rentabilitas modal sendiri atau tentabilitas usaha.
Rentabilitas sering digunakan untuk mengukur effisiensi penggunaan modal dalam suatu perusahaan dengan membandingkan antara laba dengan modal yang digunakan dalam operasi,. Karena rentabilitas tinggi lebih penting dari pada keutungan besar.
  1. Stabilitas usaha
Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga atas hutang- hutangnya dan akhirnya membayar kembali hutang-hutangnya tersebut tepat waktu. Serta kemampuan perusahaan untuk membayar dividend secara teratur kepada pemegang saham tanpa mengalami hambatan atau krisis keuangan.
            Faktor yang penting bagi kreditur adalah rentabilitas, karena rentabilitas merupakan jaminan yang utama bagi para kreditur tersebut dengan tanpa mengabaikan faktor-faktor lainnya.
            Faktor-faktor tersebut dapat diketahui dengan cara menganalisa dan menginterpretasikan laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan dengan menggunakan metode atau teknik analisa yang tepat sesuai dengan tujuan analisa.
  1. Prosedur Analisa
Untuk dapat menganalisa laporan keuangan dengan hasil yang memuskan maka perlu mengetahui latar belakang dari data keuangan tersebut.
Bentuk dan isi laporan keuangan tidak atau belum ada keseragaman diantara perusahaan industri maupun perdagangan, sehingga klasifikasi dari pos-pos yang ada dalam laporan keuangan suatu perusahaan akan berbeda-beda dengan perusahaan yang lain. Perbedaan tersebut dapat disebabkan karena :
  1. Laporan trsebut disesuaikan dengan tekanan atau tujuan management  dengan maksud laporan keuangan.
  2. Perbedaan pendapat di antara mereka yang menyusun laporan tersebut.
  3. Perbedaan pengetahuan serta pengalaman dari akuntan yang menyusun laporan keuangan.
  4. Adanya kegagalan untuk mengetrapkan sebutan-sebutan (terminology) ataupun klasifikasi yang terbaru yang telah diterima umum atau lazim digunakan.
Setelah mempelajari /menyusun laporan keuangan, kemudian mengadakan perhitungan- perhitungan, analisa dan interprestasi dengan menggunakan metode dan teknik analisa yang tepat sesuai dengan tujuan analisa.
  1. Metode dan Teknik Analisa
Metode dan teknik analisa digunakan untuk menentukan dan mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan keuangan, sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan dari masing-masing pos tersebut bila dibandingkan dengan laporan dari beberapa metode untuk satu perusahaan tertentu, atau dibandingkan dengan alat-alat pembanding lainnya. Missalnya dibandingkan dengan laporan keuangan yang di budgetkan atau dengan laporan keuangan perusahaan lainnya.
Tujuannya adalah untuk menyederhanakan data sehingga dapat lebih mengerti. Pertama analisis harus mengorganisir atau mengumpulkan data yang diperlukan, mengukur kemudian menganalisa dan menginterprestasikan sehingga data tersebut jadi lebih berarti.
Dua metode yang digunakan oleh penganalisa laporan keuangan. Yaitu ;
  1. Analisa horizontal
Analisa dengan mengadakan pembandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan diketahui perkembangannya. Disebut juga dengan metode analisa dinamis.
  1. Analisa vertical
Apabila laporan keuangan yang dianalisa hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, dengan membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga akan diketahui dengan keuntungan atau hasil operasi pada saat itu saja. Disebut juga dengan analisa statis karena kesimpulan yang dapat diperoleh hanya untuk periode itu saja tanpa mengetahui perkembangannya.
Teknik analisa yang digunakan dalam analisa laporan keuangan adalah sebagai berikut :
  1. Analisa perbandingan laporan keuangan
Adalah metode dan teknik analisa dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih dengan menunjukkan :
  1. Data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah
  2. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah
  3. Kenaikan atau penurunan dalam prosentase
  4. Perbandingan yang dinyatakan dengan ratio
  5. Prosentase dari total
Analisa dengan metode ini akan dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi, dan perubahan mana yang memperlukan penelitian lebih lanjut.
  1. Trend atau tendensi posisi kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase (trend presentage analysis) adalah suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi dari keadaan keuangan, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau turun.
  2. Laporan dengan prosentase perkomponen atau common size statement, adalah suatu metode analisa untuk mengetahui prosentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan komposisi per ongkosan yang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualan.
  3. Analisa sumber dan penggunaan modal kerja adalah suatu analisa untuk mengetahui sumber- sumber serta penggunaan modal kerja / untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.
  4. Analisa sumber dan penggunaan kas (cash flow statement analysis), adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu.
  5. Analisa ratio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba/rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.
  6. Analisa perubahan laba kotor (gross profit analysis) adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dibudgetkan untuk periode tertentu.
  7. Analisa Break-even adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan. Dengan analisa break even ini juga akan diketahui berbagai tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat penjualan.
Metode dan teknik analisa manapun yang digunakan, kesemuanya adalah permulaan dari proses analisa yang diperlukan untuk menganalisa laporan keuangan, dan setiap ,metode analisa mempunyai tujuan yang sama, untuk membuat agar data dapat lebih dimengerti sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
  1. Analisis Perbandingan
Neraca menunjukkan aktiva, hutang dan modal perusahaan pada suatu saat tertentu, dengan demikian neraca yang diperbandingkan menunjukkan aktiva, hutang serta modal perusahaan pada dua tanggal atau lebih untuk satu perusahaan, atau pada tanggal tertentu untuk dua perusahaan yang berbeda. Dengan membandingkan neraca dua tanggal atau lebih akan dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi.
Perubahan penting diketahui karena akan menunjukkan sampai seberapa jauh perkembangan keadaan keuangan perusahaan dimana perubahan-perubahan di dalam neraca dalam suatu periode mungkin disebabkan karena :
  1. Laba/rugi yang bersifat operasionil maupun yang incidental
  2. Diperolehnya aktiva baru maupun adanya perubahan bentuk aktiva
  3. Timbulnya atau lunasnya hutang maupun adanya perubahan bentuk hutang yang satu dengan yang lainnya.
  4. Pengeluaran atau pembayaran atau penarikan kembali modal saham (adanya penambahan modal atau pengurangan modal)
laporan rugi laba menunjukkan penghasilan-penghasilan yang diperoleh perusahaan, biaya-biaya yang terjadi serta laba atau rugi netto sebagai hasil dari operasi perusahaan selama periode tertentu, sehingga laporan keuangan rugi laba yang diperbandingkan menunjukkan penghasilan. Biaya, laba atau rugi netto dari hasil operasi perusahaan dalam dua periode atau lebih.
Laporan keuangan dianalisa dengan mengadakan pembandingan dari laporan-laporan selama beberapa periode, maka analisa yang demikian dinamakan analisa horizontal atau analisa dinamis. Apabila laporan keuangan yang dianalisa hanya meliputi satu periode saja, analisa yang demikian itu disebut dengan analisa vertical atau analisa statis.
Dengan menggunakan analisa yang dinamis akan diperoleh hasil analisa yang lebih memuaskan, karena dengan laporan keuangan yang diperbandingkan untuk beberapa periode akan diketahui sifat dan tendensi perubahan yang terjadi dalam perusahaan tersebut. Dalam metode analisa pembandingan ini dapat ditunjukkan dalam :
  1. Data absolute atau jumlah-jumlah dalam rupiah
  2. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah
  3. Kenaikan atau penurunan dalam prosentase
  4. Perbandingan yang dinyatakan dalam ratio
  5. Dinyatakan dalam prosentase dari total
Keuntungan utama dapat diketahui pertambahan atau pengurangan ini adalah bahwa perubahan yang besar akan terlihat dengan jelas, dan dapat segera diadakan penyelidikan atau analisa lebih lanjut dan menunjukkan sampai beberapa jauh perkembangan keadaan keuangan perusahaan dan hasil-hasil yang dicapai.
Prosentase dapat dihitung dengan membagi jumlah pertambahan atau pengurangan dari setiap pos dengan jumlah yang terdapat dalam laporan tahun sebelumnya atau yang dijadikan pembanding (tahun dasar). Apabila data tahun pembandingnya kosong atau negative maka perubahan dalam prosentase tidak dapat ditentukan, begitu pula kalau data yang dibandingkan negative maka prosentase perubahan tidak dapat ditentukan, tetapi kalau data pembandingnya data nilainya sedang data yang diperbandingkan kosong maka perubahan dalam prosentase masih dapat ditentukan.
Ratio dihitung dengan membagi jumlah rupiah tiap pos dari tahun yang diperbandingkan daengan tahun pembanding atau tahun dasar. Prosentase dari total dihitung dengan cara membagi msaing-masing pos aktiva dengan jumlah aktivanya dan masing-masing pos pasiva dibagi dengan jumlah pasiva, sedangkan pos-pos biaya dibagi dengan jumlah penjualan bersih.
Perbandingan laporan keuangan yang menunjukkan data absolutnya saja maka kita akan mengalami kesulitan, karena sulit untuk mengetahui adanya hubungan-hubungan ataupun perubahan-perubahan yang penting diantara data-data tersebut. Oleh karena itu di dalam perbandingan ditunjukkan juga kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah.
Besarnya perubahan dalam jumlah rupiah dari tahun ke tahun sebaiknya juga diikuti dengan menentukan perubahan relatifnya yang dinyatakan dalam prosentase, sehingga kita mengetahui proporsi perubahan yang terjadi. Ratio yang lebih dari satu berarti bahwa dalam tahun yang dibandingkan lebih besar daripada jumlah dalam tahun pembanding atau menunjukkan adanya kenaikan, sebaliknya kalau ratio lebih rendah daripada satu berarti ada penurunan. Dengan diketahui prosentase dari total untuk masing-masing pos maka akan diketahui pula perubahan proporsi masing-masing pos tersebut dari period ke periode berikutnya.
  1. Tahun Pembanding
Laporan keuangan yang diperbandingkan terdiri dari dua neraca atau laporan rugi laba dari dua periode, atau antara neraca dan laporan rugi laba yang direncanakan (budget) dengan realisasinya maka penentuan data pembandingnya tidak akan ditemukan kesulitan, yaitu bahwa data tahun sebelumnya atau data menurut budget yang digunakan sebagai pembanding. Tetapi kalau data/laporan keuangan yang diperbandingkan lebih dari dua periode atau tahun, maka yang digunakan sebagai tahun pembanding (tahun dasar)  dengan cara sebagai berikut :
  1. Tahun yang paling awal digunakan sebagai tahun pembanding.
  2. Perbandingan dapat dilakukan dengan data keuangan dari tahun sebelumnya.
  3. Dasar pembandingnya adalah rata-rata dari jumlah kumulatif seluruh periode yang bersangkutan. Akan bermanfaat sekali apabila diterapkan pada laporan rugi-laba, karena penganalisa akan dapat mengetahui rata-rata dari beberapa tahun dan dapat menentukan jumlah-jumlah atau pos2 mana yang menyimpang dari jumlah rata-rata, dan dapat segera mencari faktor-faktor penyebabnya.
Setelah diadakan perhitungan terhadap data yang diperoleh, maka langkah berikutnya dilakukan analisa terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Langkah dalam analisa ini dimulai dari analisa terhadap perubahan jumlah totalnya, kemudian analisa terhadap perubahan sub total dan kemudian diadakan analisa terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam masing-masing pos, dengan membandingkan atau menghubungkan antara perubahan yang satu dengan yang lainnya sehingga akan terjadi dapat ditarik kesimpulan dari hasil analisa.
Jika laporan keuangan yang akan disajikan secara bulanan atau kwartalan, maka pembandingnya dapat dilakukan secara bulanan ataupun kwartalan. Data pembanding dapat diambil dari bulan-bulan atau kwartal yang sama dari tahun sebelumnya atau dengan memperbandingkan antara bulan atau kwartal yang satu dengan bulan atau kwartal lain dalam tahun yang sama.


Ditulis Oleh : faisalsaleh

Terimakasih atas kunjungan Kamu Karena telah Mau membaca artikel analisa pebandingan laporan keuangan. Tapi Kurang Lengkap Rasanya Jika Kunjunganmu di Blog ini Tanpa Meninggalkan Komentar, untuk Itu Silahkan Berikan Kritik dan saran Pada Kotak Komentar di bawah. Kamu boleh menyebarluaskan atau mengcopy artikelanalisa pebandingan laporan keuangan ini jika memang bermanfaat bagi kamu, tapi jangan lupa untuk mencantumkan link sumbernya. Terima Kasih.

0 komentar:

Post a Comment

Related Posts :