TYPE & KBUTUHAN KEWIRAUSAHAAN


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah
Dilihat dari perkembangannya, sejak awal abad ke 20 kewirausahaan sudah diperkenalkan di beberapa negara. Misalnya di Belanda dikenal dengan “Ondernemer”, di Jerman dikenal dengan “Unternehmer”. Di beberapa negara, kewirausahaan memilki banyak tanggung jawab antara lain tanggung jawab dalam mengambil keputusan yang menyangkut kepemimpinan teknis, kepemimpinan organisasi dan komersial, penyediaan modal, penerimaan, dan penanganan tenaga kerja, pembelian, penjualan, pemasangan iklan dan lain-lain.
Dahulu kewirausahaan dianggap hanya dapat dilakukan melalui pengalaman langsung di lapangan dan merupakan bakat yang dibawa sejak lahir “enterpreneurship are born not made”, sehingga kewirausahaan tidak dapat dipelajari dan diajarkan “enterpreneurship are not onlyborn but also made”, artinya kewirausahaan tidak hanya bakat bawaan sejak lahir atau urusan pengalaman lapangan, tetapi juga dapat dipelajari dan diajarkan. Seseorang yang memilki bakat kewirausahaan dapat mengembangakan bakatnya melalui pendidikan. Mereka yang menjadi enterpreneur adalah orang-orang yang mengenal potensi (traits) dan belajar mengembangkan potensi untuk menangkap peluang serta mengorganisir usaha dalam mewujudkan cita-citanya. Oleh karena itu, untuk menjadi wirausaha yang sukses, memilki bakat saja tidak cukup, tetapi juga harus memilki pengetahuan mengenai segala aspek usaha yang akan ditekuni.
Setiap orang harus belajar banyak tentang dirinya sendiri, jika bermaksud untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan apa yang paling diinginkan dalam hidup ini. Kekuatan anda datang dari tindakan diri sendiri dan bukan dari tindakan orang lain. Meskipun resiko kegagalan selalu ada, para wirausaha mengambil resiko dengan jalan menerima tanggungjawab atas tindakan mereka sendiri. Kegagalan harus diterima sebagai pengalaman belajar. Belajar dari pengalaman lampau akan membantu anda menyalurkan kegiatan anda untuk mencapai hasil yang lebih positif dan keberhasilan merupakan buah dari usaha yang tidak mengenal lelah.





B.   Rumusan Masalah

1.      Apa saja tipe wirausaha?
2.      Apa saja kebutuhan kewirausahaan?

C.   Tujuan Masalah
1.      Mengetahui macam-macam tipe wirausaha.
2.      Mengetahui akan kebutuhan kewirausahaan.





















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Macam-Macam Tipe Kewirausahaan
Bila ahli ekonomi seorang entrepreneur adalah orang yang mengkombinasikan resources, tenaga kerja, material dan peralatan lainnya untuk meningkatkan nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya, dan juga orang yang memperkenankan perubahan-perubahan, inovasi dan perbaikan produksi lainnya. Dengan kata lain wirausaha adalah seorang atau sekelompok orang yang mengorganisir faktor-faktor produksi alam, tenaga, modal dan skill untuk tujuan berproduksi.[1]
Bagi seorang psychologist seorang wirausaha adalah seorang yang mempunyai dorongan kekuatan dari alam untuk memperoleh sesuatu tujuan, sukamengadakan eksperimen atau untuk menampilkan kebebasan orang lain.
Bagi seorang businessman atau wirausaha adalah merupakan ancaman, pesaing baru atau juga bisa seorang partner, pemasok, konsumen atau seseorang yang bisa diajak kerjasama.
Bagi seorang pemodal melihat wirausaha adalah seorang yang menciptakan kesejahtraan buat orang lain, yang menemukan cara-cara untuk menggunakan, resources, mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi oleh masyarakat.
Sedangkan kewirausahaan adalah proses dinamika untuk menciptakan tambahan kemakmuran. Tambahan kemakmuran ini diciptakan oleh individu wirausaha yang menanggung resiko, menghabiskan waktu, dan menyediakan berbagai produk barang dan jasa. Barang dan jasa yang dihasilkannya boleh saja bukan merupakan barang baru tetapi mesti mempunyai nilai yang baru dan berguna dengan memanfaatkan skill dan resourcs yang ada. Dalam pengertian wirausaha di atas tersimpul konsep-konsep sepeti situasi baru, mengorganisir, menciptakan, kemakmuran, dan menanggung resiko, wirausaha ini dijumpai pada semua profesi seperti pendidikan, kesehatan, peneliti, hukum, arsitektur, engineering, pekerjaan sosial dan distribusi.
Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi.[2]
Raymond Kao & Russel Knight (1987:13), memberikan definisi tentang wirausaha dengan menekankan pada aspek keberhasilan berusaha yang dinyatakannya sebagai berikut: “An entrepreneur is an independent growth oriented owner-operator.”
Manager sebuah divisi pada suatu perusahaan bebas melakukan kegiatan dalam melakukan devinisinya akan tetapi dia harus tunduk kepada aturan-aturan umum perusahaan. Sebagai kesimpulan Raymond Kao menyatakan bahwa adalah sulit untuk menggambarkan secara pasti pengertian wirausaha untuk tujuan akademis.
Dari pengamatan prilaku wirausaha maka dapat dikemukakan tiga tipe wirausaha, yaitu:
1.         Wirausaha yang memiliki inisiatif.
2.         Wirausaha yang mengorganisir mekanisme sosial dan ekonomi untuk menghasilkan sesuatu.
3.         Yang menerima resiko atau kegagalan.[3]
Karakteristik entrepreneur :
1.         Memiliki disiplin tinggi.
2.         Selalu awas terhadap tujuan yang hendak dicapai.
3.         Selalu mendengarkan rasa intuisinya.
4.         Sopan pada orang lain.
5.         Mau belajar apa saja yang memudahkan dia menggapai tujuan.
6.         Mau belajar dari kesalahan.
7.         Selalu mencari peluang baru.
8.         Memiliki ambisi, Berpikiran positif.
9.         Senang menghadapi resiko dengan membuat perhitungan yang matang.[4]
Tipe kepribadian entrepreneur :
1.      The Improver.
Memiliki kepribadian ini jika seorang menjalankan bisnis dengan menonjolkan gaya improver alias ingin selalu memperbaiki. Menggunakan perusahaan untuk “memperbaiki dunia”. Improver memiliki kemampuan yang kokoh dalam menjalankan bisnis, juga memiliki intergritas dan etika yang tinggi.Personality Alert: Waspadai sifat yang cenderung menjadi perfeksionis dan terlalu kritis terhadap karyawan dan pelanggan.
2.      The Advisor.
Tipe kepribadian pebisnis seperti ini bersedia memberikan bantuan dan saran tingkat tinggi bagi para pelanggannya. Motto dari advisor ini yaitu pelanggan adalah benar dan kita harus melakukan apa saja untuk menyenangkan mereka.Personality Alert: Seorang advisor bisa jadi terlalu fokus pada kebutuhan bisnis mereka dan pelanggan, sehingga cenderung mengabaikan kebutuhan mereka sendiri.
3.      The Superstar.
Inilah bisnis yang pusatnya dikelilingi oleh karisma dan energi tinggi dari Sang CEO Superstar. Pebisnis dengan kepribadian seperti ini biasanya membangun bisnis mereka dengan personal brand mereka sendiri.Personality Alert: Pebisnis dengan tipe ini bisa menjadi terlalu kompetitif dan workaholics.
4.      The Artist.
Kepribadian pebisnis seperti ini biasanya senang menyendiri tapi memiliki kreativitas yang tinggi. Mereka biasanya sering kali ditemukan di bisnis yang membutuhkan kreativitas seperti pada perusahaan agen periklanan, web design, dan lain-lain.Personality Alert: Pebisnis tipe ini bisa jadi terlalu sensitif terhadap respon pelanggan Anda, walaupun kritik dari mereka bersifat membangun.
5.      The Visionary.
Sebuah usaha yang dibangun oleh seorang visioner biasanya berdasarkan visi masa depan dan pemikiran pendirinya. Memiliki keingintahuan yang tinggi untuk mengerti dunia di sekelilingnya dan akan membuat rencana untuk menghindari segala macam rintangan.
6.      The Analyst.
Menjalankan bisnis sebagai seorang analis, perusahaan biasanya memfokuskan pada penyelesaian masalah dalam suatu cara sistematis. Seringkali berbasis pada ilmu pengetahuan, keahlian teknis atau komputer, seorang analis perusahaan biasanyahebat dalam memecahkan masalah.
7.      The Fireball.
Sebuah usaha yang dimiliki oleh si Bola Api ini biasanya dioperasikan dengan penuh hidup, energi dan optimisme. Pelanggan merasa perusahaan kita dijalankan dengan tingkah laku yang menyenangkan.
8.      The Hero.
Memiliki kemauan dan kemampuan yang luar biasa dalam memimpin dunia dan bisnis kita melalui segala macam tantangan. Kita adalah inti dari kewirausahaaan dan bisa mengumpulkan banyak perusahaan besar.Personality Alert: Terlalu mengumbar janji dan menggunakan taktik kekuatan penuh untuk mendapatkan sesuatu dengan cara kita tidak akan berhasil dalam jangka waktu panjang. Untuk menjadi sukses, percayailah keterampilan kepemimpinan kita untuk menolong orang lain menemukan jalan mereka.
9.      The Healer.
Jika kita adalah seorang penyembuh, kita bersifat pengasuh dan penjaga keharmonisan dalam usaha kita. Memiliki kemampuan bertahan yang luar biasa dan keteguhan disertai dengan ketenangan dari dalam.

B.     Berbagai Macam Profil Wirausaha

1.      Women Entrepreneur
Banyak wanita yang terjun kedalam bisnis, alasan mereka menekuni alasan bidang bisnis di dorong oleh faktor-faktor antara lain:
a.       Memperlihatkan kemampuan prestasinya.
b.      Membantu ekonomi rumah tangga.
c.       Prustasi terhadap pekerjaan.

2.      Minority Entrepreneur
Kaum minoritas terutama di negara kita kurang memiliki kesempatan kerja di lapangan pemerintahan sebagai mana layaknya warga negara pada umumnya. Oleh sebab itu, mereka berusaha menekuni kegiatan bisnis dalam kehidupan sehari-hari. Demikian pula para perantau dari daerah tertentu yang menjadi minoritas pada suatu daerah, mereka juga bergiat mengembangkan bisnis. Kegiatan bisnis mereka ini makin lama makin maju, dan mereka membentuk organisasi minoritas di kota-kota tertentu.
3.      Immigrant Entrepreneurs
Kaum pendatang yang memasuki suatu daerah biasanya sulit untuk memperoleh pekerjaan formal. Oleh sebab itu, mereka lebih leluasa terjun dalam pekerjaan yang bersifat non formal yang dimulai dari berdagang kecil-kecilan sampai berkembang menjadi perdagangan tingkat menengah.
4.      Part Time Entrepreneurs
Memulai bisnis dalam mengisi waktu lowong atau Part Time merupakan pintu gerbang untuk berkembang menjadi usaha besar.Bekerja part time tidak mengorbankan pekerjaan dibidang lain misalnya seorang pegawai pada sebuah kantor mencoba mengembangkan hobi yang menarik. Hobi ini akhirnya mendatangkan keuntungan yang lumayan. Ada kalanya orang ini beralih propesi, dan beralih menjadi pegawai, beralih ke bisnis yang merupakan hobinya.
5.      Home Based Entepreneurs
Ada pula ibu-ibu rumah tangga yang memulai kegiatan bisnisnya dari rumah tangga misalnya ibu-ibu yang pandai membuat kue dan aneka masakan mengirim ke toko eceran di sekitar tempatnya.Akhirnya usaha makin lama makin maju. Sebagai contoh usaha catering banyak dimulai dari rumah tangga yang bisa masak. Kemudian usaha catering ini berkembang melayani pesanan untuk pesta.
6.      Family Owned Business
Sebuah keluarga dapat membuka berbagai jenis dan cabang usaha mungkin saja usaha keluarga ini di mulai lebih dulu oleh Bapak setelah usaha bapak maju dibuka cabang baru dan dikelola oleh ibu.Kedua perusahan ini maju dan membuka beberapa cabang lain mungkin jenis usahanya berbeda atau lokasinya berbeda. Masing-masing usahanya ini bisa dikembangkan atau dipimpin oleh anak mereka. Dalam keadaan sulitnya lapangan kerja pada saat ini maka kegiatan semacam ini perlu dikembangkan.
7.      Copreneurs
Copreneurs dibuat dengan cara menciptakan pembagian pekerjaan yang didasarkan atas keahlian masing-masing.[5]
C.    Konsep 10 D dari Bygrave
Beberapa karakteristik dari wirausahaan yang berhasil memiliki sifat-sifat yang dikenal dengan istilah 10 D (Bygrave, 1994:5).
1.      Dream
Seorang wirausaha mempunyai visi bagaimana keinginannya terhadap masa depan pribadi dan bisnisnya dan yang paling penting adalah dia mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya tersebut.
2.      Decisiveness
Seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Mereka membuat keputusan secara tepat dengan penuh perhitungan. Kecepatan dan ketepatan dia mengambil keputusan adalah mempunyai faktor kunci dalam kesuksesan bisnisnya.
3.      Doers
Begitu seorang wirausaha membuat keputusan maka dia langsung menindak lanjutinya. Mereka melaksanakan kegiatan secepat mungkin yang dia sanggup artinya seorang wirausaha tidak mau menunda-nunda kesempatan yang dapat dimanfaatkan.
4.      Determination
Seorang wirausaha melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian. Rasa tanggung jawabnya tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dia dihadapkan pada halangan dan rintangan yang tidak mungkin diatasi.
5.      Dedication
Dedikasi seorang wirausaha terhadap bisnisnya sangat tinggi, kadang-kadang dia mengorbankan hubungan kekeluargaan, melupakan hubungan dengan keluarganya untuk sementara. Mereka bekerja tidak mengenal lelah, 12 jam sehari atau 7 hari dalam seminggu. Semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan semata-mata untuk kegiatan bisnisnya.
6.      Devotion
Devation berarti kegemaran atau kegila-gilaan. Demikian seorang wirausaha mencintai pekerjaan bisnisnya dia mencintai pekerjaan dan produk yang dihasilkannya. Hal inilah yang mendorong dia mencapai keberhasilan yang sangat efektif untuk menjual produk yang ditawarkannya.
7.      Details
Seorang wirausaha sangat mperhatikan faktor-faktor kritis secara rinci. Dia tidak mau mengabaikan faktor-faktor kecil tertentu yang dapat menghambat kegiatan usahanya.
8.      Destiny
Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapainya. Dia merupakan orang yang bebas dan tidak mau tergantung kepada orang lain.
9.      Dollars
Wirausaha tidak sama mengutamakan mencapai kekayaan. Motifasinya bukan memperoleh uang. Akan tetapi uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya. Mereka berasumsi jika mereka sukses berbisnis maka mereka pantas mendapat laba/bonus/hadiah.
10.  Dollars
Seorang wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya terhadap orang-orang kepercayaannya. Orang-orang kepercayaan ini adalah orang-orang yang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dalam bidang bisnisnya.[6]

D.    Kebutuhan wirausaha
Berbagai macam teori motivasi juga mampu menjelaskan motifasi orang melakukan kegiatan usaha sebagai seorang wirausaha:
1.         Motif berprestasi kewirausahaan (Teori David McClelland, 1961):
Seorang wirausaha melakukan kegiatan usaha didorong oleh kebutuhan untuk berprestasi, berhubungan dengan orang lain dan untuk mendapatkan kekuasaan baik secara finansial maupun secara sosial. Wirausaha melakukan kegiatan usaha dimotivasi oleh:
a.       Motif berprestasi (need for achievement)
Orang melakukan kegiatan kewirausahaan didorong oleh keingginan mendapatkan prestasi dan pengakuan dari keluarga maupun masyarakat.
b.      Motif berafiliasi (need for affiliation)
Orang melakukan kegiatan kewirausahaan didorong oleh keinginan untuk berhubungan dengan orang lain secara sosial kemasyarakatan.
c.       Motif kekuasaan (need for power)
Orang melakukan kegiatan kewirausahaan didorong oleh keingginan mendapatkan kekuasaan atas sumberdaya yang ada. Peningkatan kekayaan, pengusahaan pasar sering menjadi pendorong utama wirausaha melakukan kegiatan usaha.
2.      Motif Kebutuhan Maslow (Teori Hirarki Kebutuhan Maslow, 1970):
Teori hirarki kebutuhan Maslow mampu menjelaskan motivasi orang melakukan kegiatan usaha. Maslow membagi tingkatan motivasi ke dalam hirarki kebutuhan dari kebutuhan yang rendah sampai yang berprioritas tinggi, di mana kebutuhan tersebut akan mendorong orang untuk melakukan kegiatan usaha.
3.      Physiological Need
Motivasi seorang melakukan kegiatan kewirausahaan didorong untuk mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, fisiologi seperti makan, minum, kebutuhan hidup layak secara fisik dan mental.
4.      Security need
Motivasi melakukan kegiatan usaha, bisnis untuk memenuhi rasa aman atas sumberdaya yang dimiliki, seperti investasi, perumahan, asuransi, dan lain-lain.
5.      Social need
Motivasi seseorang melakukan kegiatan usaha, bisnis untuk memenuhi kebutuhan sosial, berhubungan dengan orang lain dalam suatu komunitas.
6.      Esteem need
Motivasi melakukan kegiatan usaha, bisnis untuk memenuhi rasa kebanggaan, diakuinya potensi yang dimiliki dalam melakukan kegiatan bisnis.
7.      Self actualization need
Motivasi melakukan kegiatan usaha untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri. Keingginan wirausaha untuk menghasilkan sesuatu yang diakui secara umum bahwa hasil kerjanya dapat diterima dan bermanfaat bagi masyarakat.[7]

E.     Kebutuhan Kewirausahaan
Menurut J.A. Schumpeter adalah seorang inovator, sebagai individu yang mempunyai kenalurian untuk melihat benda materi sedemikian rupa yang kemudian terbukti benar, mempunyai semangat, kemampuan dan pikiran untuk menaklukkan cara berpikir lamban dam malas. Seorang wirausahawan mempunyai peran untuk mencari kombinasi-kombinasi baru, yang merupakan gabungan dari lima hal, yaitu:
1. Pengenalan barang dan jasa baru
2. Metode produksi baru
3. Sumber bahan mentah baru
4. Pasar-pasar baru dan
5. Organisasi industri baru[8]
Pendirian suatu usaha berkaitan erat dengan penyedia segala sesuatu yang berhubungan dengan kebutuhan usaha tersebut. Kebutuhan usaha yang diperlukan mulai dari persiapan perusahaan berdiri sampai beroperasi. Dengan kata lain, kebutuhan usaha adalah hal-hal yang harus dipenuhi perusahaan untuk mendirikan dan menjalankan usaha dari awal hingga perusahaan beroperasi.
Kebutuhan usaha yang diperlukan terdiri dari beragam jenis tergantung dari bidang usaha masing-masing perusahaan. Artinya jenis dan jumlah kebutuhan antara satu bidang dengan bidang yang lain jelas berbeda. Misalnya, bidang usaha perhotelan memerlukan jenis dan jumlah kebutuhan usaha yang berbeda dengan bidang industri, berbeda pula dengan bidang pertanian cokelat.
Baik jenis maupun jumlah kebutuhan usaha memerlukan penilaian secara benar dan akurat. Tujuannya adalah agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan pada saat usaha hendak dijalankan. Kekurangan akan menyebabkan adanya penambahan biaya dan kelebihan mengakibatkan ada yang mubazir dan tidak bermanfaat sehingga pengeluaran biaya menjadi berlebihan. Jumlah kebutuhan usaha perusahaan juga disesuaikan dengan tujuan perusahaan saat ini. Namun, dapat pula dibuat kebutuhan untuk  beberapa periode ke depan. Penyusunan kebutuhan ini harus dilakukan secara benar sehingga tidak ada yang ketinggalan.
Setelah jenis-jenis kebutuhan disusun secara lengkap, langkah selanjutnya adalah menentukan komponen harga setiap jenis kebutuhan. Harga pada setiap komponen yang ditetapkan harus sesuai dengan  harga pasar, atau harga dipatok berdasarkan prediksi kondisi yang akan terjadi pada periode tertentu.
Hasil dari penilaian usaha dapat disusun secara terperinci sehingga terlihat secara jelas apa saja jenis kebutuhan usaha yang diperlukan. Selain itu, dapat diketahui jumlah setiap biaya setiap komponen dan pada akhirnya dapat dihitung total biaya yang dibutuhkan untuk mendirikan dan menjalankan usaha tersebut.
Dengan diketahui total kebutuhan usaha, dapat diketahui berapa kekurangan dana yang dimilik sekarang ini. Untuk menutup kekurangan biaya kebutuhan usaha tersebut dapat dicarikan dari berbagai sumber, baik dari modal sendiri maupun modal pinjaman. Namun biasanya untuk usaha yang baru berjalan, pihak perbankan sulit atau bahkan tidak mau meminjamkan modal.
Dalam praktik perbankan hanya mau membiayai usaha yang sudah berjalan baik yang merupakan perluasan usaha atau penambahan kapasitas produksi. Artinya dunia perbankan hanya mau membiayai usaha yang sudah berjalan. Oleh karena itu, untuk usaha yang baru kebutuhan dana dapat diperoleh dari modal sendiri atau pihak lainya. Modal sendiri dapat berupa penyetoran modal dari pemegang saham atau dari modal sumbangan. Bagi perusahaan yang sudah berjalan, disamping modal bank dapat pula menggunakan cadangan laba atau laba yang belum dibagi.[9]







BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Kewirausahaan adalah proses dinamika untuk menciptakan tambahan kemakmuran. Tambahan kemakmuran ini diciptakan oleh individu wirausaha yang menanggung resiko, menghabiskan waktu, dan menyediakan berbagai produk barang dan jasa. Barang dan jasa yang dihasilkannya boleh saja bukan merupakan barang baru tetapi mesti mempunyai nilai yang baru dan berguna dengan memanfaatkan skill dan resourcs yang ada. Dalam pengertian wirausaha di atas tersimpul konsep-konsep sepeti situasi baru, mengorganisir, menciptakan, kemakmuran, dan menanggung resiko, wirausaha ini dijumpai pada semua profesi seperti pendidikan, kesehatan, peneliti, hukum, arsitektur, engineering, pekerjaan sosial dan distribusi.
Dari pengamatan prilaku wirausaha maka dapat dikemukakan tiga tipe wirausaha, yaitu:
1.      Wirausaha yang memiliki inisiatif.
2.      Wirausaha yang mengorganisir mekanisme sosial dan ekonomi untuk menghasilkan sesuatu.
3.      Yang menerima resiko atau kegagalan.
Kebutuhan usaha yang diperlukan terdiri dari beragam jenis tergantung dari bidang usaha masing-masing perusahaan. Artinya jenis dan jumlah kebutuhan antara satu bidang dengan bidang yang lain jelas berbeda.










DAFTAR PUSTAKA

Sonny Sumarsono, Kewirausahaan, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.

Soeryanto Eddy, Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung, Jakarta: Elex Media Komputindo, 2009.

Kasmir, Kewirausahaan, Edisi Revisi Cet. 10, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014.






[1]Sonny Sumarsono, Kewirausahaan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), Hal. 3
[2]Soeryanto Eddy, Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung,(Jakarta: Elex Media Komputindo, 2009). Hal. 4
[3]Diakses melalui http://Pelajar_Mahasiswa-Rangkuman-Materi-Kuliah-KEWIRAUSAHAAN.html pada tanggal 1 April 2015 pukul 04.00.
[4]Diakses melalui http://dosen.stiepasim.ac.id/jajibadrujaman/kewirausahaan/html pada tanggal 1 April 2015 pukul 04.00.
[5]Diakses melalui http://dosen.stiepasim.ac.id/jajibadrujaman/kewirausahaan/htmlpada tanggal 1 April 2015 pukul 06.00.
[6]Diakses melalui http://Pelajar_Mahasiswa-Rangkuman-Materi-Kuliah-KEWIRAUSAHAAN.html pada tanggal 1 April 2015 pukul 04.00.
Pada tanggal 2 Maret 2015 pukul 10.30.
[8]Diakses melalui http://joxyt.blogspot.com/2013/08/kebutuhan-akan-wirausaha.htmlPada tanggal 1 Maret 2015 pukul 10.30.
[9]Kasmir, Kewirausahaan, Edisi Revisi Cet. 10, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014), Hal. 80

Ditulis Oleh : faisalsaleh

Terimakasih atas kunjungan Kamu Karena telah Mau membaca artikel TYPE & KBUTUHAN KEWIRAUSAHAAN. Tapi Kurang Lengkap Rasanya Jika Kunjunganmu di Blog ini Tanpa Meninggalkan Komentar, untuk Itu Silahkan Berikan Kritik dan saran Pada Kotak Komentar di bawah. Kamu boleh menyebarluaskan atau mengcopy artikelTYPE & KBUTUHAN KEWIRAUSAHAAN ini jika memang bermanfaat bagi kamu, tapi jangan lupa untuk mencantumkan link sumbernya. Terima Kasih.

0 komentar:

Post a Comment

Related Posts :